Sontak awalnya tidak percaya kalo nabi Isa katanya punya istri bernama maria magdalena, sebagaimana di film "da vinci code" sebetulnya sudah liat filmnya dan dibilang jesus itu punya istri, tapi saya gak percaya. tapi setelah diteliti sepertinya cenderung benar dan masuk akal apa adanya.... alasannya cek dibawah....
Firman Allah SWT dalam
Al Qur'an Surat Ar-Ra’d ayat 38
"Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-Rasul sebelum engkau,
dan Kami memberikan istri-istri dan keturunan kepada mereka.
Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (atau
mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab
(yang tertentu)".
Kalau umat Islam, meragukan bahwa Nabi Isa a.s. pernah kawin dan
punya keturunan,
maka buanglah keraguan itu jauh-jauh, karena Allah SWT
telah berfirman dalam ayat diatas.
Hj. Irena Handono (Pakar Kristologi dan Pendiri Irena Center)
Tak akan ada umat Kristen yang mau mempercayai bahwa Yesus mempunyai
istri dan keturunan. Karena, mana mungkin Tuhan menikah dan mempunyai
anak? Bahkan kita umat Islampun, akan tercengang tidak percaya bahwa
dalam sejarah hidupnya Yesus pernah kawin dan mempunyai keturunan,
karena selama ini kita juga dijejali oleh cerita kaum Kristen bahwa
Yesus adalah Tuhan, maka mustahil seorang Tuhan menikah bahkan mempunyai
anak.
Kita umat Islam meyakini Yesus (Isa as) adalah seorang manusia, seorang
nabi sebagaimana nabi-nabi yang telah berlalu sebelumnya. Sehingga tidak
mustahil bahwa Yesus menikah dan mempunyai keturunan. Namun sosok Yesus
sebagai manusia yang terlibat dalam sejarah telah dikaburkan sedemikian
rupa, sehingga sejarah asli Yesus benar-benar gelap bagi sebagian besar
umat manusia. Yang tinggal adalah Yesus yang dibungkus dengan pakaian
ketuhanan sehingga bagi orang-orang yang tidak mampu menggunakan akal
sehatnya, menganggap Yesus benar-benar sebagai Tuhan.
Tapi bagi sebagian manusia yang mau menggunakan akalnya, ketuhanan Yesus
menjadi sumber pertanyaan akal yang tidak pernah berhenti.
Mereka-mereka inilah yang sedikit demi sedikit, menguak misteri sejarah
hidup Yesus.
Salah satunya, adalah seorang teolog, pakar Perjanjian Baru dan Gulungan Laut Mati,
Prof. DR. Barbara Tiering, dari Univ. of Sidney Australia. Setelah melakukan penelitian terhadap
Gulungan-gulungan Laut Mati (The Dead Sea Scrolls), selama 20 tahun, sampai kepada kesimpulan yang ditulis dalam bukunya
JESUS THE MAN bahwa Yesus beristeri, bahkan lebih dari satu, alias
poligami.
Menurut sang Profesor, dalam sejarah kehidupan Yesus, Yesus pernah kawin
bahkan dua kali. Dan upacara perkawinan Yesus, dapat ditelusuri dalam
Perjanjian Baru sendiri, yaitu dalam Injil Markus-14:3, Yohanes-12:3 dan
Lukas-7:37 dan seterusnya.
Markus-14:3.
Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang
duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam
berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya
leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.
Yohanes-12: 3
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal
harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan
bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Hubungan istimewa Yesus dengan Maria Magdalena, berabad-abad dibantah
oleh gereja. Bahkan Maria Magdalena, difitnah sebagai seorang perempuan
pendosa. Lihatlah Injil
Lukas-7:37.
Tapi lanjutkan dengan membaca ayat-38 dari Injil yang sama:
Lukas-7:38
Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu
membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan
rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak
wangi itu.
Seorang perempuan yang mencurahkan minyak wangi ke kepala, ke kaki, dan
menciumi lelaki tersebut, menurut Profesor Thiering, adalah
upacara perkawinan
bangsawan Yahudi. Dalam masyarakat Yahudi, tidak akan pernah ada
seorang perempuan pun, yang ujug-ujug datang mencium seorang lelaki yang
bukan muhrimnya karena perbuatan itu hukumannya adalah hukuman mati.
Yang perlu dipertegas lagi, Yesus adalah orang Yahudi yang meneruskan
ajaran Nabi Musa as. Berdasarkan tradisi Yahudi, seseorang justru hanya
akan diakui sebagai Rabi dan guru apabila seseorang itu menikah.
Diperkuat dengan kenyataan bahwa orang Yahudi berpegang teguh pada
perintah “Beranak cuculah dan bertambah banyak”
(Kej. 1:27) dan pernyataan “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja”
(Kej. 2:18)
serta tradisi bahwa seorang laki-laki Yahudi pertama-tama harus
mempelajari Taurat (sebagai orang Yahudi Yesus juga mempelajari Taurat)
sedangkan untuk mempelajari Taurat syaratnya adalah menikah.
Bantahan Prof. Thiering terhadap klaim gereja yang selama berabad-abad
menutupi hubungan istimewa Yesus dengan Maria Magdalena, didukung oleh
penemuan Injil Philip di daerah Nag Hamadi, Mesir pada tahun 1945.
Dalam
Injil Philip ini, disebutkan dengan jelas, “Ada tiga orang
yang selalu berjalan bersama Yesus: Maria ibundanya dan Maria saudara
ibunya, dan Magdalena, yang disebut sebagai pasangannya. Dan pasangan
dari Sang Juru Selamat (Saviour) adalah Maria Magdalena. (Dia mencintai)
nya, melebihi cintanya kepada murid-murid yang lain dan sering
menciumnya di mulutnya. Murid-murid yang lain berkata kepadanya: “Kenapa
engkau lebih mencintainya dari pada kami?”. Sang Juru Selamat menjawab
dan berkata: Kenapa aku tidak mencintai kalian seperti mencintai dia?”
(59, 6-12; 63, 32- 64, 5)
Selanjutnya dari hasil penelitian Prof. Thiering, terungkap fakta bahwa
acara pernikahan Yesus dgn Maria Magdalena, diselenggarakan pada hari
Jumat tgl 22 September tahun 30 Masehi. Acara resepsinya
diselenggarakan tiga tahun kemudian, yaitu pada 19 Maret tahun 33
Masehi, jam 12 malam. Besoknya Yesus ditangkap, dan disalibkan.
Pada tgl 14 Juni 37 M, jadi 4 tahun setelah penyaliban, lahirlah anak
Yesus yang pertama, yang diberi nama Jesus Justus. Anaknya yg ke-3 lahir
pada 10 April 44 M. Namanya tidak diketahui. Anaknya yang ke-2 tidak
ada informasi. Perkawinan Yesus yang kedua berlangsung dengan seorang
perempuan yang bernama Lidia.
Berdasarkan kepercayaan Umat Kristen, Yesus tidak pernah menikah.
Namun, sebuah papirus kuno mengungkapkan hal sebaliknya. Dalam papirus
kuno itu terungkap kebenaran jika Yesus pernah menikah. Tulisan dalam
papirus itu menggunakan bahasa Mesir kuno, koptik. Adapun isi tulisannya
berbunyi "Yesus kepada mereka, istri saya".
Tidak disebutkan asal papirus kuno tersebut. Pakar Ketuhanan di Harvard
Divinity School, Massachusetts, Karen King mengatakan dalam tradisi
Kristen disebutkan Yesus tidak menikah. Klaim itu tidak didukung fakta
sejarah.
Sebagian besar penganut Protestan dan Katolik telah lama mempertahankan
klaim Yesus tidak menikah. Namun, ada sejumlah aliran dalam Kristen yang
menyatakan sebaliknya.
Pada 2003, Dan Brown dalam bukunya "The Da Vinci Code" menuliskan Yesus
memiliki istri. Hal itu memicu kemarahan dikalangan umat Kristen. King
mengatakan papirus itu menjadi bukti awal sejumlah penganut awal Kristen
percaya Yesus telah menikah.
Para teolog ketika melihat itu menyatakan temuan tersebut adalah bukti
otentik Yesus menikah. "Saya percaya, dengan merujuk tata bahasa yang
digunaka, ini otentik," tutur Ahli bahasa Koptik, Universitas Ubrani,
Yerusalem, Shisha Halevy. Dilansir Reuters.
Wallahu a'lam
sumber:
http://kajialquran.blogspot.com/2013/09/istri-nabi-isa-as.html